Nilai-nilai Yayasan
Sapta Bayu merupakan abstraksi dari nilai-nilai kearifan kepemimpinan Sri Ksari Warmadewa di Bali. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa warisan budaya yang ada berupa prasasti yaitu prasasti Blanjong, prasasti Malet Gede, dan prasasti Panempahan tahun 835 Saka (913 Masehi) (Goris, 1948; Kartodirdjo, 1975). Adhipatih Sri Ksari Warmadewa sebagai cikal bakal dinasti Warmadewa telah menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang ditandai dengan tanda kemenangan (jaya cihna) atas musuh-musuhnya, kemampuan menguasai bahasa asing dan menghormati keberagaman.
Sri Ksari Warmadewa menurunkan nilai-nilai kepemimpinan yang religius, menghormati keberagaman, bijaksana, inovatif, kreatif, mencintai lingkungan, dan mandiri serta mensejahterakan rakyat. Untuk mengabadikan dan menghormati kebesaran jasa-jasa beliau, maka diabadikan sebagai nama lembaga pendidikan tinggi di Bali, yaitu Universitas Warmadewa (Raka, 2009). Kemampuan Sri Ksari Warmadewa dalam menjalankan pemerintahan, diformulasikan dalam nilai-nilai keunggulan yang disebut Sapta Bayu, sebagai spirit yang dijadikan pedoman bagi sivitas akademika Universitas Warmadewa.